Up yours too!

Publié le par macchiato

Sebagai seorang Italo-francophile mau ngga mau suatu ketika pasti bakal berpapasan dengan the Slowfood Movement.

Di Web udah banyak sekali informasinya. Dan ini giliran gue mengulik sedikit tentangnya ... setelah kemarin pagi gue masuk McShit (che peccato!) dan membeli satu McMuffin dan satu hashbrown buat sarapan di tepi pantai liat deburan ombak menghantam shoreline, at no charge.

Situs Slowfood sendiri tidak mengklaim mereka anti Amerika, tapi sepanjang pengetahuan dan ingatan gue, "movement" ini adalah bentuk modern "resistensi" perlawanan terhadap imperialisme Amrik terutama kontra si gurita dengan arch-M kuning raksasa. Lakukan riset di google kalau tidak percaya.

Didirikan oleh seorang Italian di sekitar mid-80s, ia kini meluas ke penjuru dunia hingga ke USA sendiri (pastinya dari 300 juta lebih Americans -dengan tingkat obesitas tinggi di dunia- adalah satu dua odds yang sadar kesehatan akan makanannya). Tapi dua basis besarnya hingga kini tetap Italia dan France. Tujuan utama mereka mempromosikan produk alimentari ekologis lokal berkualitas prima tanpa sentralisasi dan standarisasi rasa (boaah .. benar-benar anti fastfood amrik bukan? LOL). Kini, orginisasi ini telah mempunyai studi universitas khusus, Universita' e Agenzia di Pollenzo.


Sayangnya hingga kini gue belum berkesempatan untuk jajal resto, taverna, locanda atau yang lainnya yang menawarkan slowfood di establishment mereka. Alasan, karena gue belum jelajah France dan Italia secara ekstensif. Belum, semoga segera. Ada pun convivia australis, tapi lokasi anggotanya jauh dari kota gue tinggal - gimana dong.

Di desa kecil di France, suatu ketika komunitas desa tersebut yang bermayoritas petani dan peternak tradisional melakukan protes terhadap aplikasi pajak 100% atas produk foie gras dan keju Perancis yang hendak masuk ke US - ingat, desa ini berspesialisasi jenis keju tertentu yang tidak dibuat di tempat lain (keju tradisional itu biasanya pungent!). Ujungnya tidak banyak yang bisa mereka lakukan, lalu sang kepala desa dengan konsensus penduduknya, desa tersebut menerapkan vendetta mereka sendiri: semua produk coca cola di desa tersebut dikenai pajak yang sama besarnya. Dan dari desa kecil, kisah perlawanan mereka dipublikasikan ke seluruh dunia.

Di Italia mereka tidak kalah bangganya. Gue tengah baca buku travelogue seorang wanita  Londoner yang membeli dan menjadi petani olive farm di Liguria. Orang-orang tua dan muda di desa tersebut dengan berapi-api mendiskusikan dukungan mereka terhadap il sloofud - LOL, lucu nian Italians yang tidak mengucapkan slowfood secara benar.

Dan artikel di bawah ini - dikutip dari SMH- memberi satu angin segar bahwa the slowfood movement mulai menunjukkan hasil positif. In yer face, McCrap !


*nb. pelurusan fakta: bisa dibilang gue masuk McShite lumayan jarang, biasanya buat beli mcmuffin doang (saat ada kelas sabtu pagi tahun lalu). hingga kini, seringkala
guilty pang menyergap setelah transaksi selesai. tapi semua masih terkontrol kok; gue dan housemates belum terbuai oleh fausse campagne mereka dengan inklusi salad dan verietas sayuran hijau, serta kantong kertas yang kini berubah wajah (dengan gambar sayur-sayuran segar bak baru keluar dari kulkas) LOL.



La dolce vita, no fries, coming up

By
Desmond O'Grady in Rome
January 7, 2006

A BAKER who put a McDonald's out of business has become a hero of Italy's Slow Food movement, which champions the relaxed enjoyment of eating as a pillar of the country's way of life.

The McDonald's ran into big trouble when Luca DeGesu opened a bakery next door specialising in local products.

Altamura, in the heel of Italy's boot, is renowned throughout the country for its bread. It is yellow, made from durum wheat, and has a crunchy black crust. The DeGesu family has been baking it for five generations.

But Luca DeGesu did not plan to run McDonald's out of business when, five years ago, he opened an outlet next to the fast food business in Altamura's main square. He just wanted to earn a crust. As well as bread, he made pizza using local olive oil and baked with a particular kind of oak in the oven.

It was a David versus Goliath contest because McDonald's had 10 staff and Mr DeGesu, 35, was a one-man show.

But he won - and his success has been welcomed by the country's Slow Food movement, as well as the newer Slow City movement, which wants to preserve historic city centres by excluding traffic and conserving small shops.

Suspicion of big food corporations is nothing new in Italy. For the past decade the administration of Abbiategrasso, near Milan in the north, has banned supermarkets. Thanks to this, its small shops have thrived.

Mr DeGesu's success stems from his championing of local products. They are becoming ever more appreciated in Italy, as are foods grown without chemicals.

The trend may not knock out many of the 310 McDonald's in the country, or supermarkets, but it is affecting them: supermarkets now carry a greater variety of breads, and some fast-food joints are introducing local dishes.

Meanwhile, back in Altamura, Mr DeGesu has doubled his staff to two and is talking of opening a bakery-pizzeria in Rome. Next could be a McGesu chain.

Publié dans amuse-gueule

Pour être informé des derniers articles, inscrivez vous :