Sotto le Stelle australe

Boh … mumpung masih suasana Australia Day mungkin ada baiknya gue dedikasikan minggu ini untuk postingan berbau australiana. Jangan salah duga, gue sadar kok seringkali ketidakpuasan dan kritikan terhadap negeri echidna ini dipublikasikan di blog ini. Pembelaan gue: I’m exercising my first amendment.

^^ Ngga euy, itu cuma gue doang yang keseringan liat copshows dan drama hukum di tv. Aus tidak mengenal, walaupun sangat akrab karena alasan yang telah gue kemukakan sebelumnya, dengan amendments crappism à la amerika. Dan ini mungkin, bagi gue setidaknya, keunggulan Aus daripada Amrik yang besar mulut, yang suka boasting, bragging, blowing own trumpet, bullshitting akan ke-superioritas mereka, padahal sebagian besar adalah oxymoron little wankers – terutama presidennya.

 
Little Aussie Battlers, Australia Day 26 Jan 2006.

The Commonwealth of Australia, negara berpopulasi relatif kecil namun ber-area maha luas, adalah sebuah federasi persemakmuran (commonwealth) yang resminya berkepala negara yang berkedudukan >17 000 km jauhnya dari Canberra. God Save the bloody Queen! Teeheehee... Bak negeri beruang&moose Kanada, Aus tetep bersikukuh berlindung di bawah tongkat Queen Elizabeth II. Sedikit catatan samping, maka itu di sini suku Kanada dianggap lebih “similar to us” dan lebih ramah daripada sepupu selatan mereka – malah seringkali elo liat canadian backpackers menjahit emblem bendera daun maple di tas mereka, supaya kaga kesaru ^^, dan membuka pembicaraan dengan, I’m a Canadian eh.

Di penghujung tahun 2000 diadakan referendum untuk menentukan apakah negara ini mau menjadi republik dan secara resmi melepaskan ikatan dengan motherland-nya. Suara yang berseru Yes sama besarnya dengan No. Berdasarkan jajak pendapat, mereka yang muda cenderung dengan Yes, beralasan sudah saatnya kita menjadi negara utuh dan saya pikir kita telah siap untuk menjadi sebuah republik. Sementara mereka yang senior cenderung ingin mempertahankan tradisi. Hasil finalnya: rupanya masih lebih banyak voters  yang konservatif dan kami pun hingga entah kapan masih akan tetap menjadi subject kerajaan Britania.

Resminya negara Federasi di diwakili oleh seorang Governor General (GG); dan di sini, kebalikannya, ia dipandang sebagai represtasi London , sebuah posisi empuk. Gue bilang empuk, bukan basah, karena probabilitas korupsinya insignifikan sekali, sebab ini job enteng tapi beremunerasi besar dan (tampaknya) bisa leha-leha sepanjang hari. Di media lazim gue baca begini: GG kemarin menyambut kepala negara xxx, makan malam dengan pemimpin republik yyy, dan akan menyiapkan gala diner dengan raja dan presiden xyz minggu depan. Pun tak kalah sering, GG dan istri diundang ke acara pengumpulan dana charity, mengunjungi rumah sakit, dan dua tahun lalu ia dengan enggan "mesti" menghadiri sebagai wakil Down Under royal wedding di Copenhagen (saat Mary dipersunting Frederic of Denmark) all expenses courtesy of the taxpayer's money – pfff  … glamor ngga sih job descriptions-nya sang Governor General ^^ walaupun secara konstitusional ia cuma jembatan antara monarki Inggris dan rakyat australis.

Sedangkan, the Prime Minister, si Perdana Menteri lebih sibuk menjilat bokong Amerika. Di sini banyak lelucon tentang Mr Howard, ia dianggap tidak berwibawa, anti-Asia (terutama oleh Malaysia) sibuk menjadi “the Asia Pacific sheriff”, ngga tegas dan plin-plan memfokuskan kebijakan luar negeri, dan terlalu tunduk kepada Bush. Tahun 2003, ia dapet telepon dari Bush yang meminta pledge dan komitmen Australia terhadap perang Irak, dan hasilnya hingga kini Australian troops masih mondar-mandir di perairan Teluk walaupun publik telah berseru, pulangkan suami, anak dan ayah kami.

Dan sekali waktu, di sebuah toko di kota ini yang menjual bric-a-brac dan knick-knacks, terjadi sedikit kericuhan sensasional. Pasalnya toko ini menjual loo paper  –tissue toilet asli, beneran, praktikal, fungsional–  yang bermotif wajah sang Prime Minister Howard. Dan spekulasinya: itu menjadi bestseller item kah? ^^ Sebuah ide twisted extraordinaire untuk diterapkan di RI; humm mungkin bisa jadi ide bisnis cemerlang, bah .. tapi pastikan elo sudah membeli sebuah life insurance komprehensif dan tinggalkan wasiat buat keluarga elo!

D'accordo … ?