bravissimo l'ufficio postale

Publié le par macchi

Posting pendek sebab batuk-batuk, hidung mampet plus ileran, dan keletihan tengah mendera.



Pengakuan seorang ex-ebay addict (saya):

Tahun 2005, budget "shopping" saya tersedot sekitar tiga perempat via transaksi ebay. Dan bukan cuma ebay lokal, tapi ebay UK dan US. Apa yang saya beli? LOL - kayanya ngga terlalu penting untuk dijabarkan di sini. Yang pasti, karena saya bukanlah seseorang yang sanggup mondar-mandir dari lantai ke lantai dept store, maka alternatif ebay sangat pas. Plus suka-dukanya mesti bangun at ungodly hours, those wee hours supposedly reserved for doing a wee, DIO MIO - che schifo, cuma untuk bidding di menit terakhir - malah ini pun kadang masih tidak efektif, entah pembeli lain sama gigihnya, atau harga item tersebut sudah terlalu membumbung dan lupakan sajalah, mending balik bobo.

Anyhoooo, tahun lalu bulan Juni, bodohnya saya, sebelum mengambil liburan 2 minggu, saya membeli sepasang sepatu dan satu kemeja. Dan karena sebelumnya semua barang yang dibeli/ dipesan selalu sampai, saya pun meyakinkan diri untuk gunakan post biasa (bukan teregistrasi).

Malang tidak bisa ditolak, untung kemana rimbamu?

Dua paket tersebut tidak pernah tiba di rumah. Beberapa kali saya pun meng-email si penjual. Mereka bilang, ah it's been posted to you. Saya bukan mencurigai mereka penjual busuk karena rating mereka kalau ngga salah 100% (bagi para ebay sellers, rating non-negatif adalah segalanya! LOL).

Maka, kesimpulannya: ini hanya kesialan saja. Karena lalai, mungkin Australian Post men-drop parsel tersebut di letter box dan karena desain letter box di suburb di sini adalah "terbuka" alla "help yourself, mate" mungkin ada tangan jahil di jalanan rumah kami selama dua minggu saya bepergian dan housemates pun bilang, Well sometimes these things happen, unless you have it registered with them.

Ya uis, saya relakan. Dan tidak ada komentar
negatif yang saya tinggalkan karena si penjual tampak jujur dan itu bukan kesalahan mereka. Tapi keyakinan saya terhadap Australian Post meluntur, mereka saya anggap lalai menyampaikan delivrance kepada customer-nya. Hati yang terluka, seperti jeritan hati Betharia Sonata.

Hingga minggu kemarin, Maret 2006. Sore hari, sekembalinya dari tempat kerja, dengan tubuh lunglai seorang commuter, ada dua paket yang nangkring di tempat tidur saya. Ternyata, housemate Jim bilang, they're in my post office box (PO BOX sewa).

Boh ....

Took nine months for them to get to me. Cos'è successo? Non capisco per niente!

Selidik punya selidik, ini yang terjadi. Si penjual merujuk kepada alamat utama (main address) yang waktu itu belum saya ganti (saya numpang via PO BOX housemate Jim) ... tapi, kepada si penjual, beberapa kali saya sempat ingatkan, melalu email, saya tegaskan, terangkan, tandaskan, please send the item to this address only (alamat rumah, bukan PO Box) dan mereka tidak menghiraukan email saya.

Lalu, housemate Jim pun malas/jarang/ogah/emoh mengecek kotak pos-nya (ia takut mendapatkan surat tagihan dari debt collectors, karena selama ia berhutang, tidak mau melunasinya, dan menghidari dari tagihan dg cara ... menghilang, tidak lagi menggukan alamat rumah tetap, tapi PO Box sewaan sehingga ia berharap keberdaannya sulit dilacak! LOL - ini beneran kok). Maka ia pun tidak menggubris notifikasi dari kantor pos bahwa ada parsel yang menunggu untuknya (karena over-sized maka parsel-parsel  tsb harus diambil di counter) - Jim, yang sedikit aneh menurut saya, baru tergugah untuk bertanya-tanya setelah notifikasi yang ke-5, Who's sending me what?

Australia Post, mi scusi, maafkan saya yang meragukan integritasmu.

Publié dans c'est fou ça!

Pour être informé des derniers articles, inscrivez vous :