Le temps qui reste de François Ozon

Publié le par macchi

...

akhirnya, festival film berakhir sudah (capenya setengah modar), hingga tahun depan - adieu! Entah saya akan di sini atau di tempat lain.

Kalau saya mesti merekomendasikan satu film yang sangat mengharu biru, maka ia haruslah «Le temps qui reste» - time to leave, titel internasionalnya - sutradara François Ozon makin piawai bikin film berkarakter kuat dan unik dibalut plot yang poignant, a 30-ish year old embracing life and death at the same time:

Untuk trailers dan galeri:
http://www.francois-ozon.com/francais/bande-annonce/le-temps-qui-reste.html

Untuk audience Asia, mungkin bisa ditunggu DVD "original" atau non-original -LOL- karena menurut situsnya distribusi Asia via Thailand, dan seperti kita ketahui Thailand juga sama jagonya dengan RI dalam hal "pendistribusian" karya cipta low-cost.


Atau sesuatu yang lebih 'berat' dengan bumbu politis agamis, La Petite Jérusalem. Sayangnya, saya belum nonton film tersebut karena ... euh, karena kebodohan diri, tapi di majalah di sini, kritiknya bilang "bagus, menantang". Mungkin memang tema-tema clash agama menarik minat publik luas. Tapi saya pun tertarik mengetahui kisah cinta si gadis muda jewish yang (ah, lagi-lagi) akan menentang dunia yang mencoba menghalangi asmara membaranya dengan pria muslim impiannya. Boh ... l'amour c'est trop puissant!

Publié dans au cinoche

Pour être informé des derniers articles, inscrivez vous :