Sept Merveilles

Publié le par macchiato


Minggu lalu diberitakan bahwa the Sydney Opera House telah resmi menjadi kandidat tujuh keajaiban (the seven wonders of the new world) versi dunia modern. Hasilnya akan diumumkan tahun depan, kalau ngga salah 1 Jan 2007. Penentu kemenangan adalah jumlah voting online dan per telefon yang akan berlangsung satu tahun penuh sepanjang 2006.

Dua millenia telah berlalu, daftar yang disusun oleh filosofer Yunani bisa dibilang tidak relevan lagi sebab dari ketujuh keajaiban hanya piramid Mesir yang masih bertahan. Dan memang wonders of the ancient world benar-benar luar biasa, sang piramid satu-satunya entri di kompetisi ini yang berasal dari dunia kuno.

Suku australis pun bersorak sorai, terutama Sydneysiders (penduduk kota ini), pasalnya bisa dibilang negeri wallaby adalah salah satu negara termuda yang sangat beruntung bisa lolos ke kompetisi maha bergengsi ini – setiap negara bisa mengirimkan satu aplikasi saja untuk masuk top 21 melewati kriteria panel konsorsium n7w (New Seven Wonders). Pun gedung opera mereka adalah arsitektur termuda di kelasnya.  Usia the Opera House bahkan baru lewat seperempat abad sejak pengguntingan pitanya (tahun 1974).

Plus kontroversi lainnya, terutama pertanyaan sejuta dollar: pastaskah rumah opera kami bersanding dengan struktur grandeur lainnya. Terbagi dua kubu, sebagian iya, sebagian tidak, sisanya tak peduli.

Terlepas dari pantas tidaknya ia layak menjadi keajaiban dunia, persaingan telah dimulai dan akan sangat berat. Rivalnya adalah mereka si jago tua yang telah memiliki nama besar pengalaman jauh lebih banyak. Susunan lengkap rivalitas-nya:

CODE 01: Acropolis
Athens, 
 

CODE 02: Alhambra
Granada,

 

 

 

 

CODE 03: Angkor

 

 

 

 

CODE 04: Chichen Itza
Yucatan,

 

 

 

 

CODE 05: Christ Redeemer
Rio de Janeiro,

 

 

 

 

CODE 06: Colosseum
Rome,

 

 

 

 

CODE 07: Easter Island Statues,

 

 

 

 

CODE 08: Eiffel Tower
Paris,

 

 

 

 

CODE 09: Great Wall

 

 

 

 

CODE 10: Hagia Sophia
Istanbul,

 

 

 

 

CODE 11: Kiyomizu Temple
Kyoto,

 

 

 

 

CODE 12: Kremlin / St. Basil
Moscow,

 

 

 

 

CODE 13: Machu Picchu

 

 

 

 

CODE 14: Neuschwanstein Castle Füssen,

 

 

 

 

CODE 15: Petra

 

 

 

 

CODE 16: Pyramids of Giza

 

 

 

 

CODE 17: Statue of Liberty
New York,

 

 

 

 

CODE 18: Stonehenge
Amesbury,

 

 

 

 

CODE 19: Sydney Opera House,

 

 

 

 

CODE 20: Taj Mahal, Agra

 

 

 

 

CODE 21: Timbuktu

 

 

 

 



Jelas sudah, hanya sense of adventure yang bisa menggolkan si rumah opera. Mungkin ia berbagi nasib dengan the Statue of Liberty. Bagi gue, dari aspet ke-icon-itasan, mereka mungkin salah satu simbol yang melekat di benak banyak orang. Dari segi desain, unik dan tidak buruk, tapi kalau menyulap menjadi keajaiban/ wonders –sejajar dengan, misal, piramid atau patung Zeus kuno- boh ... kayanya masih jauh, kebanting kemana-mana oleh seniornya. Mereka bak lacking factor X. Yang lainnya kan spesial luar biasa: Stonehenge sampai sekarang tidak ada teori pasti bagaimana para Druids di UK mendirikan granit sebesar itu; the Colosseum telah menyaksikan ratusan ribu gladiator mengadu nyawa dengan hewan buas liar demi hiburan murah meriah bagi penduduk kota Roma; the Great Wall saksi keperkasaan pasukan Gengis Khan 2500 tahun lalu; Angkor Wat sendiri masih menyimpan sejumlah misteri dan aura mistis.

Dan gue pun berharap mereka yang berdomisili di tanah amerigo masih punya sedikit common sense, memvoting dengan akal sehat mereka, bukan cuma dengan sekadar gibberish  “Amerika mesti punya keajaiban karena ia adalah yang terkuasa”.

Kalau tertarik untuk mengunggulkan jagoan elo, walaupun kali ini Republik Indonesia tidak tercantum di sana, http://www.n7w.com/voting1f.php

Buat gue sendiri, hmmm … mungkin kuil Acropolis atau the Stonehenge. Hemat gue, kedua struktur ini layak menjadi icon dunia modern. Dan kamu sendiri (???)

Publié dans affogato

Pour être informé des derniers articles, inscrivez vous :